SOAL
- Jelaskan pengertian Enterpreneurship?
JAWABAN:
Entrepreneurship
mempunyai padanan kata wiraswasta dan wirausaha. Kedua kata tersebut mempunyai
makna yang berbeda bila diturunkan dari asal katanya. Perbedaan tersebut dapat
membedakan pengertian dan keluasan sudut pandang. Oleh karena itu, perlu
dicermati dengan benar makna dan istilah yang tepat yang menggambarkan makna
Entrepreneurship.
Wiraswasta
berasal dari kata wira dan swasta. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia makna
wira adalah pahlawan atau mempunyai sifat pemberani. Swasta berarti partikelir
atau non-pemerintah. Swasta terdiri dari kata swa yang berarti sendiri dan sta
yang berarti berdiri. Wiraswasta berarti kemampuan untuk berdiri diatas kaki
sendiri dengan didasari sifat-sifat kepahlawanan dan pemberani.
Wirausaha
berasal dari kata wira dan usaha. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, makna usaha adalah kegiatan dengan mengerahkan tenaga dan pikiran
untuk mencapai suatu maksud. Makna lain dari
usaha adalah pekerjaan (perbuatan, daya usaha, dan ikhtisar) untuk mencapai
suatu maksud. Dari kedua makna tersebut, wirausaha adalah orang yang pandai
atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun
operasi untuk pengadaan produk baru, mengatur pemodalan operasinya, serta
memasarkannya.
Dengan kedua definisi di atas, dapat
ditarik benang merah yang menjadi inti kedua istilah tersebut.
1.Atas usaha sendiri :
usaha yang dilakukan tidak didasarkan atas paksaan dari orang luar.
2.Untuk mencapai tujuan
tertentu : segala bentuk usaha dan tenaga yang telah dikeluarkan tak lain
adalah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
3.Berani : kata ini
memang perlu digarisbawahi. Keberanian dalam mengambil risiko yang ada menjadi
salah satu benang yang bias diambil dari pengertian Entrepreneurship.
4.Usaha dan pekerjaan : segala cara
yang yang dilakukan melalui perantara usaha dan pekerjaan yang dilakukan oleh
seorang Entrepreneur. Artinya, Entrepreneur tersebut tidak hanya berpaku tangan
dan duduk santai dikursi malasnya.
Selain terdapat benang merah antara istilah wiraswasta dan wirausaha, kedua istilah tersebut juga memiliki beberapa perbedaan.
Wiraswasta memberikan gambaran bahwa individu atau insitusi yang melakukan
tidak termasuk institusi pemerintah. Artinya, kegiatan usaha yang dilakukan
oleh pemerintah tidak dimasukkan ke dalam istilah wiraswasta. Sementara itu, istilah wirausaha memiliki cakupan yang
lebih luas bila dibandingkan dengan wiraswasta. Tidak hanya non-pemerintah,
institusi pemerintah pun berhak melakukan usaha untuk mencapai tujuan tertentu.
Oleh karena itu, istilah wirausaha lebih tepat untuk menggambarkan pengertian Enterpreneur. Istilah wirausaha tersebut tersebut memberikan
pengertian yang lebih luas dibandingkan istilah wiraswasta. Entrepreneur adalah individu yang mempunyai keberanian
dalam menangkap peluang dan menghadapi risiko yang mungkin ditimbulkan dengan
melakukan usaha tertentu untuk mencapai tujuan tertentu diantaranya untuk
mendapat keuntungan.
Sementara itu, menurut Djuwardi (2010), istilah
wiraswasta lebih cocok dipadankan dengan istilah entrepreneurship. Namun
demikian, menurut Djuwardi (2010), kedua istilah tersebut sebenarnya memiliki
persamaan yang cukup jelas. Oleh karena itu, kedua istilah tersebut sama-sama
digunakan untuk mencapai kebaikan bagi masyarakat sekitar.
Peter F. Drucker, guru manajemen modern, menjelaskan
bahwa kemampuan Enterpreneurship merupakan kemampuan menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda. Bila melihat pengertian yang diberikan oleh Drucker,
Enterpreneurship terkait erat dengan inovasi. Inovasi tersebut pada dasarnya
lahir dari penciptaan sesuatu yang baru dan belum pernah ada sebelumnya.
Schumpeter menggambarkaninovasi sebagai sebuah
proses yang tidak hanya menciptakan sesuatu yang sama sekali baru. Inovasi bisa
jadi merupakan pengembangan sesuatu yang pernah ada sebelumnya, namun berbeda.
Schumpeter membagi inovasi ke dalam lima jenis,
yakni:
a.Proses manufaktur
produk baru.
b.Pengenalan metode
produksi baru.
c.Cara baru dalam
mengorganisasi suatu bisnis.
d.Pembukaan daerah atau
cara pemasaran baru.
e.Penemuan sumber pasokan baru.
Dari definisi wirausaha di atas, dapat
ditarik sebuah benang merah terkait dengan pengertian kewirausahaan.
Kewirausahaan adalah segala sesuatu hal yang menyangkut teknik, metode, sistem,
serta berbagai strategi bisnis umum, yang dapat dipelajari tentang sukses atau
mundurnya seorang wirausaha. Sukses atau mundurnya seorang wirausaha ditentukan
oleh watak, perilaku, sikap, motivasi, dan ambisi yang dimiliki oleh
wirausahawan tersebut.
Menurut Robbin, tidak hanya aspek
internal yang dimiliki oleh wirausahawan, kewirausahaan berkaitan erat dengan
keinginan untuk melihat kesempatan dan kemudian berusaha untuk memenuhinya,
inovasi, dan keinginan untuk tumbuh. Hal itu terlihat dari definisi yang ia
keluarkan mengenai kewirausahaan. Menurutnya, kewirausahaan adalah sebuah
proses seorang individu atau kumpulan individu (kelompok) menggunakan usaha
yang terorganisasi dan tekad untuk mencapai atau memenuhi setiap kesempatan
yang dimiliki untuk menciptakan nilai dan tumbuh untuk memenuhi setiap
kebutuhan melalui inovasi dan keunikan tidak peduli sumber atau pasokan yang
sedang digunakan.
Seorang wirausaha tentunya tidak ingin
usahanya stagnan tanpa ada kemajuan. Oleh karena itu, biasanya wirausahawan
menginginkan usahanya mengalami pertumbuhan atau peningkatan yang signifikan.
Hal itu senada dengan penjelasan Robbin. Kewirausahaan berkaitan erat dengan
upaya menumbuhkan usaha yang dimilikinya. Menurut Robbin, seorang pengusaha
akan cenderung berupaya untuk mengembangkan usaha melalui proses inovasi
berkelanjutan, baik secara produk, proses, dan bentuk inovasi lainnya
berdasarkan pengertian inovasi yang dikeluarkan oleh Schumpeter.