Minggu, 04 November 2012
PENGOLAHAN SISTEM
LANGKAH POKOK PENDEKATAN SISTEM
Pendekatan Sistem adalah upaya untuk melakukan pemecahan masalah yang dilakukan dengan melihat masalah yang ada secara menyeluruh dan melakukan analisis secara sistem. Pendekatan sistem diperlukan apabila kita menghadapi suatu masalah yang kompleks sehingga diperlukan analisa terhadap permasalahan tadi, untuk memahami hubungan bagian dengan bagian lain dalam masalah tersebut, serta kaitan antara masalah tersebut dengan masalah lainnya.
LANGKAH-LANGKAH YANG HARUS DILAKUKAN DALAM SUATU ANALISA SISTEM YANG
BAIK ADALAH :
1. Tentukan input dan output dasar dari sistem.
2. tentukan proses yang dilakukan di tiap-tiap tahap.
3. rancang perbaikan sistem dan lakukan pengujian dengan :
Fersibility : cari yang memungkinkan
Viability : kelangsungan
Cost : cari yang harganya murah/terjangkau
Effectiveness : dengan input yang sedikit, output besar.
4. Buat rencana kerja dan penunjukkan tenaga.
5. Implementasikan dan penilaian terhadap sistem yang baru.
Sebagai contoh adanya masalah pada salah satu bagian rumah sakit yang
merupakan subsistem rumah sakit misalnya, IPS-RS, dengan suatu pendekatan
sistem kita lihat akibat dari masalah tersebut bukan hanya untuk IPS-RS sendiri
tetapi juga terhadap bagian lain dan RS secara keseluruhan.
LANGKAH-LANGKAH YANG KITA PERGUNAKAN :
A. Kita deskripsikan IPS-RS yang merupakan subsistem rumah sakit, menjadi
suatu sistem dimana rumah sakit sebagai supra sistemnya.
Faktor luas yang mempengaruhi :
1. Peraturan Depkes
2. Petunjuk Dirjen Yanmed
3. Sistem Anggaran Negara
4. Master plan RS
5. Peraturan RS
6. Kebijakan Pimpinan RS.
INPUT PROSES OUT PUT
1. Tenaga IPS - Perecanaan - Tenaga cukup
2. Sarana IPS . Tenaga Tenaga trampil
3. Peralatan DIP & DIK . Alat - Peralatan berfungsi
4. ORTA IPS . Pemeliharaan baik
5. Pengorganisasian - Penggunaan anggaran
• Tata laksana dengan baik
• Uraian tugas
6. Kegiatan - ORTA sempurna
• Tenaga dilatih,dididik
7. Alat dipelihara,diperbaiki
8. Pengawasan :Apakah semua terlaksana
dengan baik
FEED BACK
B. Dari sistem tersebut kita lihat hubungan masing-masing, komponen yang ada,
bagaimana hasilnya ?
Ternyata misalnya didapatkan suatu masalah yang tampak pada out put yaitu
alat teknologi tinggi USG yang didrop tidak dipergunakan karena droping alat ini
tidak disertai tenaga trampil untuk alat tersebut. Kita lihat apa akibatnya terhadap
IPS-RS, yang jelas IPS-RS tidak bisa melakanakan tugasnya dengan baik. Akibat
terhadap bagian lain misalnya –OBGIN, Bedah dan Interne, banyak pasien yang
seharusnya dapat ditangani oleh bagian tersebut terpaksa dikirim RS lain, hal ini
jelas akann mengurangi kunjungan RS, dan ditrinjau dari segi ekonomi berapa
opportunity cost yang hilang bagi Rumah Sakit ?
C. Kita buat beberapa alternatif pemecahan masalah dan kita buat rancangan sistem yang baru :
Tenaga Tenaga dilatih Tenaga terlatih
dan dididik tentang USG
Tentang USG
INPUT PROSES OUT PUT
Lalu kita uji alternatif-alternatif tadi, bagaimana :
Kemungkinannya : menambah tenaga, memakai tenaga dari luar, melatih
tenaga yang ada. Yang paling mungkin yang kita ambil misalnya melatih
tenaga yang ada.
Bagaimana kelangsungannya : tenaga tetap RS tentu akan menunjang
kelangsunngan sistem ini.
Berapa costnya :
apakah dana RS memungkinkan ?
apakah pengambilan dana untuk platihan dan pendidikan tenaga akan
mempengaruhi dana sektor lain secara luar ?
apakah tenaga tersebut dikirim untuk dilatih, atau mendatangkan
pelatih dari luar ? Mana yang lebih murah ? Yang mungkin dan paling
murah yang kita ambil.
Efectiveness : mana yang lebih efektif melatih tenaga sendiri atau memakai
tenaga terlatih dari luar ? Yang paling efektif kita ambil.
D. Langkah selanjutnya kita buat rencana dan tentukan tenaganya :
Siapa yang akan dilatih dan siapa yang akan melatih
Kapan waktunya, berapala lama ?
Di mana tempatnya ?
Berapa biayanya ?
Bagaimana langkah selanjutnya ?
E. Langkah akhir kita implementasikan rencana tersebut dan kita lakukan
pengawasan dalam pelaksanaannya.
SIFAT PENGOLAHAN DATA AREA APLIKASI LAIN
Sistem pengolahan data atau sistem accounting yaitu memelihara atau mengurus record operasi perusahaan secara lengkap dan menghasilkan dokumen yang menjelaskan operasi tersebut. Dokumen tersebut digunakan oleh manajer dan non-manajer dalam perusahaan dan oleh semua elemen lingkungan kecuali pesaing. Sistem dari sebagian besar organisasi atau perusahaan modern terdiri atas kombinasi antara metode komputer, manual, dan mesin keydriven. Tidak seperti halnya area aplikasi komputer utama, perusahaan tidak mempunyai pilihan mengenai pengolahan data ini. Aplikasi perusahaan ini harus dijalankan agar dapat memberikan dasar untuk mengontrol operasi perusahaan oleh manajemen dan elemen yang ada dalam lingkungan.
Pengolahan data terdiri atas empat tugas dasar, yaitu pengumpulan data, pengubahan data, penyimpanan data, dan pembuatan dokumen. Pengubahan data meliputi pengklasifikasian, penyortiran, pengkalkulasian, dan perekapitulasian.
Ada beberapa sifat pengolahan data yang membedakannya dengan area aplikasi yang lain. Pengolahan data menjalankan tugas yang penting, mengikuti prosedur standar secara relatif, menghimpun data yang detail atau lengkap, mempunyai fokus historis yang utama, dan memberikan informasi pemecahan masalah minimal.
Perusahaan distribusi menggunakan perpaduan dari sembilan subsistem pengolahan data. Empat subsistem mengolah pesanan pelanggan, yaitu entri pesanan, pemesanan stok tambahan, yaitu pembelian, penerimaan, dan account payable. Dua subsistem mengurus atau memelihara buku besar umum dan menghasilkan laporan manajemen standar. Masing-masing merupakan sistem yang dapat didokumentasikan dengan DFD untuk menunjukkan arus data secara logika langkah demi langkah. DFD dapat membentuk dasar desain sistem dengan menggunakan segala jenis teknologi.
Pengolahan data memberikan sumbangan terhadap pemecahan masalah dengan dua cara. Ia menghasilkan laporan standar yang merekapitulasi kondisi keuangan perusahaan, dan ia memberikan database dari data internal yang digunakan oleh subsistem CBIS yang lain.
CONTOH SISTEM PAKAR
1. Kontrol. Contoh pengembangan banyak ditemukan dalam kasus pasien di rumah sakit, di mana dengan kemampuan sistem pakar dapat dilakukan kontoro terhadap cara pengobatan dan perawatan melalui sensor data atau kode alarm dan memberikan solusi terapi pengobatan yang tepat bagi si pasien yang sakit.
2. Desain. Contoh sistem pakar di bidang ini adalah PEACE yang dibuat oleh
Dincbas pada tahun 1980 untuk membantu disain pengembangan sirkuit elektronik. Contoh lain adalah sistem pakar untuk membantu desain komputer dengan komponen-komponennya.
3. Diagnosis. Pengembangan sistem pakar terbesar adalah di bidang diagnosis penyakit, diagnosis kerusakan mesin kendaraan bermotor, diagnosis kerusakan komponen komputer, dan lain-lain.
4. Intruksi. Intruksi merupakan pengembangan sistem pakar yang sangat berguna dalam bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan, di mana sistem pakar dapat memberika instruksi dan pengajaran tertentu terhadap suatu topik permasalahan. Contoh pengembangan sistem pakar di bidang ini adalah sistem pakar untuk pengajaran bahasa Inggris, sistem pakar untuk pengajaran astronomi dan lain-lain.
5. Interpretasi. Sistem pakar yang dikembangkan dalam bidang interpretasi melakukan proses pemahaman akan suatu situasi dari beberapa informasi yang direkam. Contoh sistem yang dikembangkan dewasa ini adalah sistem untuk melakukan sensor gambar dan suara kemudian menganalisanya dan kemudian membuat suatu rekomendasi berdasarkan rekaman tersebut.
6. Monitor. Sistem pakar dibidang ini banyak digunakan militer, yaitu menggunakan sensor radar kemudian menganalisanya dan menentukan posisi obyek berdasarkan posisi radar tersebut.
7. Perencanaan. Perencanaan banyak digunakan dalam bidang bisnis dan keuangan suatu proyek, di mana sistem pakar dalam membuat perencanaan suatu pekerjaan berdasarkan jumlah tenaga kerja, biaya dan waktu sehingga pekerjaan lebih efisien dan lebih optimal.
8. Prediksi. Sistem pakar ini mampu memprediksi kejadian masa mendatang berdasarkan informasi dan model permasalahan yang dihadapi. Biasanya sistem memberikan simulasi kejadian masa mendatang tersebut, misalnya memprediksi tingkat kerusakan tanaman apabila terserang hama dalam jangka waktu tertentu. Program ini dibuat pada tahun 1983 oleh Boulanger dengan nama PLANT.
9. Seleksi. Sistem pakar dengan seleksi mengidentifikasikan pilihan kemungkinan solusi. Biasanya sistem mengidentifikasikan permasalahan secara spesifik, kemudian mencoba untuk menemukan solusi yang paling mendekati kebenaran.
10. Simulasi. Sistem ini memproses operasi dari beberapa variasi kondisi yang ada dan menampilkan dalam bentuk simulasi. Contoh adalah program PLANT yang sudah menggabungkan antara prediksi dan simulasi, di mana program tersebut mampu menganalisa hama dengan berbagai kondisi suhu dan cuaca.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar